https://chempro.upnjatim.ac.id/index.php/chempro/issue/feed Chempro 2023-11-27T02:52:39+00:00 Prof. Dr. Ir. Sri Redjeki, M.T chempro@upnjatim.ac.id Open Journal Systems <p>Chempro is journal with scope in chemical engineering , chemistry , and all of the processes of chemical reactions. Issued by Department of Chemical Engineering at UPN "Veteran" East Java. This journal start publish in 2020 open for author all over the word and will published online.</p> https://chempro.upnjatim.ac.id/index.php/chempro/article/view/287 Pembuatan Pupuk Organik Granul dari Sekam Padi dengan Penambahan Bioaktivator EM4 2023-11-27T02:52:39+00:00 Gilang Dwi Pamungkas gilangdwi318@gmail.com Fatchur Rozaq gilangdwi318@gmail.com Siswanto siswantomoenandar@yahoo.com <p><em>Pengomposan adalah suatu cara untuk merubah bahan-bahan organik menjadi bahan yang lebih sederhana dengan bantuan aktivitas mikroba. Pembuatan pupuk organik padat granul dengan penambahan bioaktivator EM4 (Effective Microorganisms) bertujuan untuk menentukan pengaruh waktu pembuatan dan volume bioaktivator EM4 terhadap kandungan C-Organik (C) dan Nitrogen (N) dalam pupuk organik padat granul. Metode pembuatan pupuk organik padat granul ini&nbsp; yaitu menggunakan proses composting aerob yang mana sekam yang sudah melewati proses persiapan dimasukan kedalam tabung komposter, kemudian menambahkan bioaktivator EM4, molase dan air. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan variasi waktu 15 hari, 20 hari, 25 hari, 30 hari dan 35 hari serta variasi penambahan jumlah bioaktivator EM4 sebanyak 15 ml, 25 ml, 35 ml, 45 ml dan 55 ml.&nbsp; Hasil peneltian menunjukkan bahwa proses pembuatan pupuk organik padat granul dengan variasi&nbsp; waktu dan variasi penambahan volume EM4 efektif dalam menurunkan ratio C/N. Dalam penelitian ini nilai ratio C/N terkecil terjadi di hari ke 30 pada penambahan volume EM4 55 mL sebesar 16,227 yang sudah sesuai standart SNI yakni berkisar 10 – 20, sehingga pupuk organic dari sekam padi ini bisa langsung digunakan.</em></p> 2023-11-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 CHEMPRO https://chempro.upnjatim.ac.id/index.php/chempro/article/view/267 Studi Pupuk Phospat Granul Berbahan Limbah Padat CaSO4 dan Asam Fosfat 2023-11-14T00:37:26+00:00 Ariyana Rismayanti ariyanarismayanti@gmail.com Ivan Fau Ghovany ariyanarismayanti@gmail.com Ketut Sumada sumadaketut@gmail.com Srie Muljani sriemuljani.tk@upnjatim.ac.id <p>Pupuk fosfat umumnya dibuat dengan bahan baku berupa batuan fosfat. Sedangkan batuan fosfat merupakan non-renewable energi, sehingga diperlukan bahan alternatif sebagai bahan baku pembuatan pupuk fosfat. Penelitian ini menggunakan bahan baku limbah Bleaching Earth yang memiliki kandungan kalsium sulfat cukup tinggi didalamnya. Kalsium memiliki peranan penting dalam pertumbuhan tanaman. Proses pembuatan pupuk phospat granul menggunakan metode granulasi, limbah bleaching earth yang telah dikeringkan dalam oven dengan suhu 100oC dalam waktu 3 jam, dihaluskan kemudian diayak sebesar 100 mesh. Setelah itu dimasukkan kedalam mesin granulator untuk diproses. Granulator dijalankan dan bahan baku dibasahi (disemprot) dengan larutan H3PO4 dengan konsentrasi bervariasi. Hasil dari granulasi kemudian dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 80ºC; 100ºC; 120ºC; 140ºC; 160ºC selama 3 jam. Produk yang telah dikeringkan dilakukan analisa XRF dan FTIR. Setelah itu dilakukan klasifikasi berdasarkan standart mutu BSNI. Ditinjau dari mutu BSNI hasil pupuk phospat terbaik terdapat pada penambahan konsentrasi H3PO4 55% dengan suhu 100ºC diperoleh kadar P2O5: 13,2%, CaO: 34,6%, SO3: 34,4%, dan Fe2O3: 12,5%.</p> 2023-11-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 CHEMPRO https://chempro.upnjatim.ac.id/index.php/chempro/article/view/268 Ekstraksi Sianida Dari Kulit Singkong Dengan Metode Rotating Ekstraktor 2023-11-14T00:45:59+00:00 Oktavia Awanis Devinasari wandafirdiana@gmail.com Wanda Firdiana Agustin wandafirdiana@gmail.com Mu'tassim Billah tasimbillah60@gmail.com <p><em>Kulit singkong memiliki potensi bahan baku sebagai pakan ternak karena merupakan salah satu bagian dari hasil sisa pertanian yang melimpah. Saat ini salah satu pemanfaatan kulit singkong sebagai pakan ternak hanya dilakukan dalam jumlah terbatas dikarenakan kulit singkong masih mengandung asam sianida yang bersifat racun, hal tersebut dapat menyebabkan efek keracunan pada hewan ternak dan dapat menimbulkan kematian. Pengurangan sinanida (HCN) pada kulit singkong sampai saat ini rata-rata hanya dicuci, fermentasi, direbus dan dikeringkan. Namun ada inovasi baru untuk menurunkan kadar sianida yaitu dengan menggunakan alat rotating ekstraktor dengan pelarut air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh volume air dan waktu ekstraksi sianida dari kulit singkong dan mencari persen recovery yang didapatkan. Pelarut air dipakai karena HCN dapat mudah larut dalam air. Pada penelitian ini hasil yang diperoleh dipengaruhi oleh waktu dan jumlah pelarut yang digunakan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil % recovery penurunan kadar sianida (HCN) terbesar pada volume pelarut 3500ml dengan waktu ekstraksi selama 30 menit yaitu sebesar 92.56 %.</em></p> 2023-11-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 CHEMPRO https://chempro.upnjatim.ac.id/index.php/chempro/article/view/269 Pembuatan Alumunium Sulfat Al2(SO4)3 dari Limbah Lumpur PT. Drupadi Tirta Gresik 2023-11-14T00:53:41+00:00 Ayu Isyantimah ayuisyan04@gmail.com Reyna Rahma Nidya Sofi’i ayuisyan04@gmail.com Sani sani.tk@upnjatim.ac.id Dwi Hery Astuti dwihery59@gmail.com <p><em>Limbah padat lumpur PT. Drupadi Tirta Gresik (ADARO) yang mengandung alumunium dalam bentuk Al2O3 akan menyebabkan pencemaran air jika langsung dilimpahkan ke badan air. Metode yang dapat digunakan untuk limbah sangat beragam salah satunya adalah asidifikasi. Proses asidifikasi yang menggunakan asam kuat bertujuan untuk mengikat kandungan aluminium yang ada di dalam lumpur yang selanjutnya menghasilkan cairan atau filtrat yang banyak mengandung aluminium. Penelitian ini menggunakan variabel bebas yaitu waktu pengadukan (50,70, 90, 110, 130 menit) dan volume asam sulfat 6% (300,400,500,600,700 ml). Hasil akhir optimum penelitian terdapat pada H2SO4 6% 400 ml, 90 menit dengan kandungan kandungan Fe 8,01% , Al2O3 16%, pH 4, berat tidak terlarut 7,58%.</em></p> 2023-11-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 CHEMPRO https://chempro.upnjatim.ac.id/index.php/chempro/article/view/270 Efisiensi Kadar Ozon dalam Proses Disinfeksi Bakteri Escherichia Coli pada Pengolahan Air Minum 2023-11-14T01:02:19+00:00 Sukma Naufal Sudarsono sukmanaufalsudarsono@gmail.com Bima Kusuma Abirawa Indra Putra sukmanaufalsudarsono@gmail.com Edi Mulyadi editekim@gmail.com Nurul Widji Triana nurulwidjitriana@gmail.com <p><em>Air minum yang di dalamnya masih terkandung bakteri Escherichia Coli tidak aman untuk kesehatan manusia apabila dikonsumsi. Dalam penanganannya diperlukan proses disinfeksi untuk mengatasi air yang terkontaminasi bakteri Escherichia Coli. Ada beberapa metode untuk proses disinfeksi bakteri di dalam proses penolahan air minum, salah satunya adalah dengan metode ozonisasi. Metode ini memanfaatan paparan dari ozon dalam proses disinfeksi bakteri Escherichia Coli. Metode ozonisasi di pilih karena dapat menginaktivasi virus dan mendisinfeksi bakteri dengan kuat serta tidak meninggalkan residu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persen degradasi bakteri Escherichia Coli setelah dilakukan proses disinfeksi dengan variasi kadar ozon dan laju alir tertentu serta menentukan kadar ozon dan laju alir yang efisien dalam proses disinfeksi bakteri pada pengolahan air minum secara kontinyu. Parameter yang akan dioptimasi meliputi kadar ozon dan laju alir. Adapun kadar ozon yang digunakan sebesar 0,953; 2,857; 4,761; 6,666; dan 8,5713 ppm. laju alir yang digunakan sebesar 3; 6; 9 lpm. Dari hasil penelitian di peroleh parameter kadar ozon dan laju alir yang efisien sebesar 4,761 ppm dan laju alir optimal sebesar 9 lpm. Kondisi efisien yang diperoleh efektif mendegradasi bakteri Escherichia Coli sebesar 100 persen.</em></p> 2023-11-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 CHEMPRO https://chempro.upnjatim.ac.id/index.php/chempro/article/view/271 Pengaruh Penambahan Inhibitor Ekstraksi Buah Mangrove Terhadap Penurunan Laju Korosi Logam Paduan Dalam Lingkungan NaCl 3,5% 2023-11-15T01:14:32+00:00 Kurnia Risma Aini rismariset@gmail.com Arbiyatul Arika rismariset@gmail.com Isni Utami isniutami@yahoo.com <p><em>Korosi merupakan hasil destruktif dari reaksi kimia antara logam dengan lingkungannya. Korosi dapat diperlambat dengan berbagai metode diantaranya proteksi katodik, pelapisan (coating), dan penambahan inhibitor. Tujuan penelitian ini untuk mengukur sejauh mana kemampuan inhibitor dari buah mangrove sebagai pengendali laju korosi logam paduan SS 304 dan SS 201 dalam lingkungan NaCl 3,5% dan untuk mendapatkan konsentrasi inhibisi buah mangrove yang optimal dalam mengendalikan laju korosi pada logam paduan SS 304 dan SS 201 dalam lingkungan NaCl 35%. Penelitian ini menggunakan inhibitor organik yaitu dengan buah mangrove (Sonneratia alba) dengan kadar tanin sebesar 673,75 ppm menggunakan metode maserasi dan uji tannin dengan metode fitokimia menggunakan FeCl₃. Dengan variabel konsentrasi inhibitor yaitu 100, 200,300, 400, dan 500 ppm. Dari hasil penelitian menunjukkan penambahan buah mangrove ini dapat mengendalikan laju korosi SS 201 diperoleh pada kosentrasi 100 ppm dengan penurunan laju korosi sebesar 0,47612 mm/y. Pada SS 304 diperoleh pada kosentrasi inhibitor sebesar 100 ppm dengan penurunan laju korosi sebesar 0,06944 mm/y. Penggunaan inhibitor ektrak buah mangrove pada SS 304 lebih efektif menekan laju korosi dari pada SS 201.</em></p> 2023-11-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 CHEMPRO https://chempro.upnjatim.ac.id/index.php/chempro/article/view/272 Pemanfaatan Air Leri sebagai Bahan Baku Pembuatan Pupuk Struvite 2023-11-15T01:40:28+00:00 Dewi Permatasari dewi.3permata@gmail.com Rosalina Rosadi dewi.3permata@gmail.com Sutiyono sutiyono13@yahoo.co.id Luluk Edahwati sutiyono13@yahoo.co.id <p><em>Air cucian beras hasil buangan dari rumah tangga yang mengandung kadar magnesium cukup tinggi dapat diolah menggunakan teknologi kristalisasi struvite. Struvite adalah kristal putih yang terdiri dari magnesium, amonium dan fosfor dalam konsentrasi yang sama (MgNH4.PO4.6H2O). Penelitian ini dilakukan dalam skala laboratorium dengan berbagai variabel yaitu pH larutan dan kecepatan udara yang berlangsung di reactor kolom bersekat miring. pH yang akan digunakan adalah 8,9,10 dan 11. Sedangkan kecepatan pengadukan yang digunakan adalah 1; 1,5; 2; 2,5 L/min. Dari penelitian ini didapatkan kondisi terbaik yaitu Ph 10 dan rate udara 2 liter/menit, struvite yang dihasilkan memiliki kandungan magnesium 3,7% dan pospat 31,5 %.</em></p> 2023-11-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 CHEMPRO https://chempro.upnjatim.ac.id/index.php/chempro/article/view/273 Pembuatan Pupuk Kalium Phospat Dari Limbah Kulit Kentang Menggunakan Metode Ekstraksi 2023-11-15T01:46:51+00:00 Andini Wiji Astuti andiniwiji55@gmail.com Labib Sarwodhito andiniwiji55@gmail.com Siswanto siswantomoenandar@gmail.com <p><em>Kulit kentang adalah salah satu contoh limbah organik yang dapat digunakan sebagai bahan energi. Selama ini kupasan kentang umumnya digunakan sebagai makanan ternak, pupuk organik, dan terkadang hanya dibuang begitu saja menjadi sampah. Kulit kentang mengandung unsur hara yang diperlukan tanaman seperti Kalium dan Fosfor. Penelitian ini berfokus kepada pemanfaatan limbah kulit kentang sebagai bahan baku pembuatan pupuk kalium phospat. Dengan adanya pemanfaatan kulit kentang ini menjadi pupuk kalium fosfat maka nilai ekonomis kulit kentang yang semula tidak berharga,menjadi mempunyai harga yang cukup dan mengetahui kondisi ideal ekstraksi untuk hasil maksimal pengambilan kalium dari kulit kentang dengan menggunakan pelarut asam phospat. Parameter yang diuji adalah penentuan suhu ekstraksi optimum pada kadar K2O dan P2O5 (65°C,75°C,85°C,95°C,105°C) dan menentukan kadar K2O dan P2O5 terhadap variasi konsentrasi Asam Fosfat (6N, 7N, 8N, 9N, 10N). Dari penelitian, hasil terbaik pengambilan K2O sebanyak 0,31% pada suhu optimum ekstraksi 85°C dengan konsentrasi Asam Fosfat 6N dan kadar P2O5 paling tinggi 26,2% pada suhu optimum ekstraksi 105°C dengan konsentrasi Asam Fosfat 6N.</em></p> 2023-11-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 CHEMPRO https://chempro.upnjatim.ac.id/index.php/chempro/article/view/274 Sintesa Presipitat Kalsium Karbonat Dari Cangkang Kerang Hijau Menggunakan Asam Asetat 2023-11-15T02:00:03+00:00 Pranawidya Samudra Wicaksono prana.widyas@gmail.com R.Marsa Galih Mulyono prana.widyas@gmail.com Srie Muljani sriemuljani.tk@upnjatim.ac.id <p><em>Pemanfaatan limbah cangkang kerang hijau hanya sebatas bahan kerajinan tangan, padahal cangkang kerang hijau memiliki kandungan 98% kalsium karbonat. Pemanfaatan limbah cangkang kerang hijau dapat dijadikan PCC (Precipitated Calcium Carbonate) dapat meningkatkan nilai tambah dari limbah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui yield hasil sintesa produk PCC dari cangkang kerang hijau serta mengetahui bentuk Kristal dari PCC. Proses ekstraksi pada penelitian ini menggunakan metode kalsium klorida. Dimana dalam metode ini bahan uji direaksikan dengan ammonium klorida, membentuk gas dan larutan kalsium klorida. Setelah pemurnian, larutan ini direaksikan dengan sodium karbonat untuk membentuk PCC dan larutan sodium klorida. Namun dalam metode ini ammonium klorida diganti dengan asam asetat. Sebelum dilakukan penelitian cangkang kerang hijau dihaluskan kemudian diuji dengan Analisa XRF untuk mengetahui kandungan awal dari cangkang kerang hijau. Variabel yang digunakan konsentrasi CH3COOH (1M, 2M, 3M, 4M, 5M) dan konsentrasi Na2CO3 (1M, 2M, 3M, 4M, 5M). Produk PCC hasil penelitian dianalisa menggunakan metode XRD dan SEM untuk melihat bentuk kristal serta kandungan produk PCC. Kandungan kalsium karbonat dalam cangkang kerang hijau sebelum dilakukan ekstraksi mencapai 97,2%. Sedangkan setelah ekstraksi, kadar kalsium karbonat menjadi 97,99%. Kondisi optimum untuk melakukan ekstraksi yaitu pada konsentrasi CH3COOH 4M dan Na2CO3 4M.</em></p> 2023-11-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 CHEMPRO https://chempro.upnjatim.ac.id/index.php/chempro/article/view/275 Sintesis Natrium Karboksimetilselulosa(Na-CMC) dari Serat Gambas Tua (Luffa Acutangula) 2023-11-15T02:05:30+00:00 Gilang Fajar Bayu gilangfba264@gmail.com Muhammad Habib F gilangfba264@gmail.com Ely Kurniati elysentot@gmail.com <p><em>Serat Gambas tua mengandung selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Kandungan selulosa dalam serat gambas tua, memungkinan dapat diolah menjadi Natrium Karboksimetilselulosa. Indonesia saat ini masih mengandalkan impor natrium karboksimetilselulosa untuk diaplikasikan dalam berbagai bidang industri. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh konsentrasi NaOH dan penambahan asam trikloroaseat terhadap kadar natrium karboksimetilselulosa. Metode Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu proses pre-treatment, proses alkalisasi dan proses karboksimetilasi. Proses pre-treatment menggunakan proses delignifikasi dengan larutan NaOH 17,5% pada suhu 108ºC selama 60 menit dan dilanjutkan dengan bleaching menggunakan larutan H2O2 2% pada suhu 100ºC selama 90 menit. Proses alkalisasi dilakukan dengan mereaksikan α-selulosa dengan Natrium Hidroksida (NaOH) dan mengkondisikan reaktor sesuai dengan variabel konsenrasi NaOH. Karboksimetilasi dilakukan setelah alkalisasi dengan mereaksikan dengan asam trikloroasetat dengan variabel yang ditentukan, langkah selanjutnya mencuci natrium karboksimetilselulosa dengan etanol dan aquadest. Kualitas Natrium karboksimetilselulosa yang dihasilkan di uji kadarnya dengan uji NaCl dan juga Fourier-transform infrared spectroscopy (FTIR) untuk melihat gugus karboksil (-COO) yang tersubstitusi. Hasil α-selulosa serat gambas tua setelah proses pre-treatment yaitu sebanyak 90,2719% dan Natrium Karboksimetilselulosa terbaik diperoleh pada konsentrasi NaOH 35% pada penambahan asam trikloroasetat 7 gram yang mendapatkan kadar NaCMC sebesar 74,16%. Fourier-transform infrared spectroscopy (FTIR) menunjukkan adanya gugus karboksil yang tersubstitusi</em></p> 2023-11-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 CHEMPRO https://chempro.upnjatim.ac.id/index.php/chempro/article/view/276 Pengaruh Konsetrasi KOH dan Waktu Pengadukan Pada Pembuatan Asam Oksalat dari Batang Singkong 2023-11-15T02:12:49+00:00 Rizky Herdiyansah najabbullahdian@gmail.com Dian Najabbullah najabbullahdian@gmail.com Titi Susilowati titis.tk@upnjatim.ac.id <p><em>Menjadi salah satu negara produsen singkong terbesar dunia, pemanfaatan singkong di Indonesia selama ini hanya terbatas pada bagian umbi sedangkan bagian batang singkong masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Padahal batang singkong tinggi akan kandungan selulosa yang dapat digunakan untuk bahan baku alternatif dalam pembuatan asam oksalat. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk membuat asam oksalat dari batang singkong dengan mempelajari pengaruh konsentrasi KOH dan waktu pengadukan. Pembuatan asam oksalat dari batang singkong dimulai dari peleburan alkali dengan menambahkan larutan KOH pada serbuk batang singkong, kemudian filtrat ditambahkan CaCl2 10%, dan endapan yang didapatkan diasamkan dengan menambahkan H2SO4 4 N hingga didapatkan endapan. Filtrat dipanaskan selanjutnya didinginkan hingga terbentuk kristal asam oksalat dan dipisahkan. filtrat dianalisa dengan titrasi asam basa dan spektroskopi FTIR. Pada tahap peleburan alkali serbuk batang singkong ditambahkan dengan larutan KOH meghasilkan kalium oksalat. Variasi konsentrasi KOH yang dipakai ialah 0,5; 0,75; 1; 1,25; dan 1,5 N; dengan waktu pengadukan 30, 45, 60, dan 75 menit. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan didapat hasil terbaik pada kondisi konsentrasi KOH 0,5 N dan waktu pengadukan 75 menit dengan kadar asam oksalat sebesar 5,156% dari 40 gram serbuk batang singkong dengan kandungan selulosa 57,04%.</em></p> 2023-11-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 CHEMPRO https://chempro.upnjatim.ac.id/index.php/chempro/article/view/277 Pembuatan Matriks Gel dari Kalium Silikat dan Kalium Humat dengan Proses Asidifikasi 2023-11-15T02:17:27+00:00 Dhayu Nitratama nitratama.dhayu@gmail.com Puspita Maharani Dyaningrum nitratama.dhayu@gmail.com Caecilia Pujiastuti caecilia.tk@upnjatim.ac.id <p><em>Asam humat merupakan senyawa humat yang tidak larut dalam air pada suasana asam, namun larut pada pH tinggi. Fungsional utama yang terdapat pada asam humat adalah asam karboksilat, alkohol, fenol, karbonil, fosfat, sulfat, amida, dan sulfide. Penelitian ini sekam berfokus untuk menganalisa karakteristik Gel K-Si-Humat dari Tanah gambut dan Abu padi. Penelitian ini menggunakan tanah gambut yang diekstraksi dengan kalium hidroksida 2.5N sebanyak 500ml,hasil ekstraksi disaring dan filtratnya dibuat untuk ekstraksi abu sekam padi. Hasil ekstraksi kedua mempunyai kandungan kalium silika humat. Dilakukan proses Asidifikasi dengan larutan HCl 0.5N , 1N ,1.5N , 2N ,2.5N dilakuakan proses ini sampai pH 5,6,7,8,9. Lalu dibiarkan 2hari untuk jadi gel, kemudian saring dan ambil endapannya. Endapannya dioven dengan suhu 100’C.Hasil ditimbang dan dianalisa xrf dan FTIR. Hasilnya Adanya serapan kuat yang melebar pada bilangan gelombang 3200cm -1 hingga 3700cm -1 menunjukan adanya vibrasi ulur -OH pada hal ini menunjukan adanya pengaruh ikatan hidrogen pada senyawa humat.Adanya serapan pada bilangan gelombang 1100- 1150 cm -1 menunjukan vibrasi ulur Si-O-Si. Begitu juga adanya serapan pada bilangan gelombang 166cm-1 menunjukkan adanya vibrasi ulur O=P-OH hasil dari ekstraksi asam humat. Dan untuk Xrf hasilnya kandungan kalium terbanyak pada konsentrasi HCl 0.5N pH 9 56.4%, kandungan silika terbanyak pada konsentrasi HCl 0.5N pH 5 10.2%, dan kandungan humat terbanyak pada konsentrasi HCl 2.5N pH 5 0.74%.</em></p> 2023-11-27T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 CHEMPRO