https://chempro.upnjatim.ac.id/index.php/chempro/issue/feedChempro2023-11-28T07:33:50+00:00Prof. Dr. Ir. Sri Redjeki, M.T chempro@upnjatim.ac.idOpen Journal Systems<p>Chempro is journal with scope in chemical engineering , chemistry , and all of the processes of chemical reactions. Issued by Department of Chemical Engineering at UPN "Veteran" East Java. This journal start publish in 2020 open for author all over the word and will published online.</p>https://chempro.upnjatim.ac.id/index.php/chempro/article/view/281Pengaruh Konsentrasi KOH dan Waktu Pengadukan Pada Pembuatan Asam Oksalat dari Batang Singkong2023-11-27T01:32:59+00:00Rizky Herdiyansahtitis.tk@upnjatim.ac.idDian Najabbullahtitis.tk@upnjatim.ac.idTiti Susilowatititis.tk@upnjatim.ac.id<p><em>Menjadi salah satu negara produsen singkong terbesar dunia, pemanfaatan singkong di Indonesia selama ini hanya terbatas pada bagian umbi sedangkan bagian batang singkong masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Padahal batang singkong tinggi akan kandungan selulosa yang dapat digunakan untuk bahan baku alternatif dalam pembuatan asam oksalat. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk membuat asam oksalat dari batang singkong dengan mempelajari pengaruh konsentrasi KOH dan waktu pengadukan. Pembuatan asam oksalat dari batang singkong dimulai dari peleburan alkali dengan menambahkan larutan KOH pada serbuk batang singkong, kemudian filtrat ditambahkan CaCl2 10%, dan endapan yang didapatkan diasamkan dengan menambahkan H2SO4 4 N hingga didapatkan endapan. Filtrat dipanaskan selanjutnya didinginkan hingga terbentuk kristal asam oksalat dan dipisahkan. filtrat dianalisa dengan titrasi asam basa dan spektroskopi FTIR. Pada tahap peleburan alkali serbuk batang singkong ditambahkan dengan larutan KOH meghasilkan kalium oksalat. Variasi konsentrasi KOH yang dipakai ialah 0,5; 0,75; 1; 1,25; dan 1,5 N; dengan waktu pengadukan 30, 45, 60, dan 75 menit. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan didapat hasil terbaik pada kondisi konsentrasi KOH 0,5 N dan waktu pengadukan 75 menit dengan kadar asam oksalat sebesar 5,156% dari 40 gram serbuk batang singkong dengan kandungan selulosa 57,04%.</em></p>2023-12-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 CHEMPROhttps://chempro.upnjatim.ac.id/index.php/chempro/article/view/283Sintesis Nano-Precipitated Calsium Carbonate dari Cangkang Bekicot dengan Penambahan Polimer PEG 4002023-11-27T01:58:34+00:00Lely Paramithaelysentot@gmail.comRendi Adi Pratamaelysentot@gmail.comEly Kurniatielysentot@gmail.com<p><em>Cangkang bekicot adalah sebuah hasil sisa dari konsumsi olahan masyarakat yang belum banyak dimanfaatkan karena memiliki tekstur yang keras. Cangkang berkicot sendiri memiliki kandungan CaO mencapai 96% berdasarkan hasil analisa XRF. Pada Penelitian sintesis nano-precipitated calsium carbonate memiliki tujuan untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh suhu dan kecepatan pengadukan pada nano precipitated calcium cabonate dari limbah cangkang bekicot dengan menggunakan metode koopresipitasi. Rencana penelitian menggunakan alat heating plate stirrer dengan dengan variabel peubah yang ditetapkan meliputi berat sampel awal 30 gram, perbandingan mol CaCl 1:16 , pH 10, dan waktu pengadukan 4 jam. Untuk variabel peubah yang dijalankan dengan suhu reaksi kopresipitas (oC) = 50, 60, 70, 80, dan 90 serta untuk Kecepatan pengadukan (rpm) = 550, 700, 850, 1000, dan 1150. Hasil terbaik pada penelitian ini didapakan ukuran Nano-PCC sebesar 54,83 nm dengan Analisa PSA, 50,09 nm dengan persamaan Scherrer, dan 56,81 nm dengan SEM serta yield yang diperoleh sebesar 70,112%. Hasil ini didapatkan pada suhu sebesar 90oC dengan kecepatan pengadukan sebesar 1150 rpm.</em></p>2023-12-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 CHEMPROhttps://chempro.upnjatim.ac.id/index.php/chempro/article/view/284Fermentasi Pupuk Organik Cair (POC) dari Limbah Jeroan Ikan dan Batang Pisang dengan Bioaktivator2023-11-27T02:03:27+00:00Anis Rohmawatianisrohma9091@gmail.comNur Komariyahanisrohma9091@gmail.comKindriari Nurma Wahyusikindriarinurma@gmail.com<p>Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara atau nutrisi bagi tanaman untuk menopang tumbuh dan berkembangnya tanaman. Pembuatan pupuk organik cair (poc) dari limbah jeroan ikan dan batang pisang dengan bioaktivator bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi variasi bahan dan waktu fermentasi terhadap kandungan NPK yang sesuai dengan SNI. Metode pembuatan pupuk organik cair ini menggunakan proses fermentasi yang mana variasi limbah jeroan ikan lele, limbah jeroan ikan nila, limbah jeroan ikan bandeng, limbah jeroan ikan gurami dan limbah jeroan ikan patin 250 gram serta batang pisang 250 gram yang sudah dibersihkan dan dihaluskan dimasukkan kedalam botol fermentor. kemudian ditambahkan dengan EM4 250 ml, molase 250 ml dan air 2 liter. Variasi waktu fermentasi selama 6 hari, 9 hari, 12 hari ,15 hari dan 18 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar nitrogen (N) , Phospor (P), dan Kalium (K) yang relatif tinggi pada waktu fermentasi 15 hari yaitu pada limbah jeroan ikan patin sebesar 2,88% (N), limbah jeroan ikan lele sebesar 2,06% (P), Limbah jeroan ikan gurame sebesar 2,13% (K) menunjukkan bahwa sudah sesuai dengan SNI pupuk organik cair.</p> <p><em> </em></p>2023-12-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 CHEMPROhttps://chempro.upnjatim.ac.id/index.php/chempro/article/view/286Pembuatan Glukosa Cair Limbah Sabut Siwalan dengan Hidrolisis Enzimatis2023-11-27T02:51:20+00:00Miftachul Jannahbwahyudi11@yahoo.comHimayatul Hikmahbwahyudi11@yahoo.comBambang Wahyudibwahyudi11@yahoo.com<p><em>Borassus flabellifer L. merupakan jenis flora yang banyak tersebar di bagian timur Indonesia. Buah siwalan banyak dimanfaatkan menjadi legen, sedangkan sabut kulit siwalannya masih belum dimanfaatkan. Sabut siwalan mengandung selulosa yang cukup besar yaitu 51,71%. Selulosa ini dapat dikonversi menjadi glukosa cair dimana glukosa cair banyak dimanfaatkan dalam dunia industry makanan maupun minuman. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mencari pengaruh kondisi waktu sakarifikasi dan volume enzim terhadap glukosa cair yang dihasilkan pada proses pembuatan glukosa cair dengan hidrolisis enzimatis. Kemudian dilakukan proses hidrolisis enzimatis untuk dapat mengkonversi selulosa menjadi glukosa. Berdasarkan penelitian ini didapatkan kadar glukosa tertinggi yaitu pada waktu sakarifikasi 84 jam dan volume enzim 25 ml sebesar 69%Brix dengan gula reduksi sebesar 33,81% dan yield sebesar 79,4838%.</em></p>2023-12-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 CHEMPROhttps://chempro.upnjatim.ac.id/index.php/chempro/article/view/288Sintesis Kitosan Limbah Tulang Ikan Bandeng (Chanos Chanos) Dengan Proses Deasetilasi Bertingkat Sebagai Edible Coating pada Buah Anggru Merah2023-11-28T02:00:43+00:00Moch. Nuril Maulidi A nuril.diqi@gmail.comAnanditto Caesario Putera A nuril.diqi@gmail.comTiti Susilowatititis.tk@upnjatim.ac.idRetno Dewatidewatir@gmail.comLaurentius Urip Widodogerak_samodro3@yahoo.com<p><em>Ikan bandeng (Chanos chanos) merupakan salah satu komoditas perikanan yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Tulang ikan bandeng selama ini hanya dibuang dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Tulang ikan bandeng ini mengandung kitin yang dapat diekstraksi menjadi kitosan yang memiliki sifat biodegradable ,antibakteri dan tidak beracun , sehingga sangat memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai edible coating pada buah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh kandungan kitosan dari tulang ikan bandeng yang sesuai dengan SNI serta meningkatkan nilai derajat deasetilasi melalui proses deasetilasi bertingkat. Tahapan ekstraksi diawali dengan deproteinasi yang menggunakan NaOH 3% dalam suhu 65˚C selama 2 jam. Setelah proses deproteinasi, berlanjut ke proses demineralisasi pada suhu 65˚C menggunakan larutan HCl 1.25N selama 2 jam. Kitin yang didapat dari proses demineralisasi maka dilanjutkan dengan proses deasetilasi menggunakan NaOH dengan variasi konsentrasi (0.25;0.375;0.5; 0.625;0.834)M, pada suhu 75°C selama 5 jam, dengan variasi regenerasi NaOH deasetilasi bertingkat; 1x5jam; 2x5jam; 3x5jam; 4x5jam; 5x5jam. Karakterisasi kitosan dengan parameter derajat deasetilasi melalui metode analisa FTIR. Hasil terbaik kitosan dari tulang ikan bandeng dicapai pada perlakuan 0,834M NaOH dengan regenerasi NaOH deasetilasi bertingkat 3x5 jam yang pada kondisi operasi tersebut mencapai nilai derajat deasetilasi 68% dengan rendemen 20%.</em></p>2023-12-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 CHEMPROhttps://chempro.upnjatim.ac.id/index.php/chempro/article/view/289Pembuatan Pati Rendah Kalori dari Ubi Jalar Ungu2023-11-28T07:33:50+00:00Nurul Nafisah Istifadahnurul.nafisa.istifada@gmail.comNoventy Roselina Siahaannurul.nafisa.istifada@gmail.comNurul Widji Triananurulwidjitriana@gmail.com<p><em>Ubi jalar atau ketela rambat merupakan salah satu tanaman umbi-umbian yang banyak tumbuh di Indonesia. Ubi jalar ungu memilki kandungan serat, karbohidrat kompleks vitamin B6, asam folat, dan rendah kalori, serta mempunyai antosianin yang tinggi maka ubi jalar ungu dibuat pati yang diharapkan dapat mengurangi penggunaan tepung terigu. Penelitian ini menggunakan ubi jalar ungu (Ipommea Batatas) yang dipotong berbentuk persegi dan dilakukan perlakuan awal terlebih dahulu dengan pengukusan dan perendaman dengan natrium metabisulfite kemudian dihaluskan dengan variabel perbandingan berat ubi jalar ungu dan air (1:1;1:1,25;1:1,5;1:1,75;1:2). Kemudian diendapkan menggunakan centrifuge dengan variabel waktu pengendapan (5,8,10,14) menit dan kecepatan pengendpan 2000rpm. Setelah itu pati dilakukan pemanasan pada suhu 70ᵒC dan waktu pemanasan 5 jam. Analisa yang dilakukan berupa kadar air, kadar pati, kadar glukosa, kadar antosianin dan nilai kalori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pati ubi jalar ungu memiliki nilai kalori yang rendah sebesar 14,16kkal dengan kandungan glukosa sebesar 3,19gr/100gr, serta kadar pati 32,06gr/100gr, kadar air sebesar 4,24% dan kadar antosianin sebesar 93,393mg/100gr pada perlakuan waktu pengendapan 14 menit dan perbandingan berat ubi : volume air 1:1,5. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa adanya penurunan kalori dari buah ubi jalar ungu 155kkal menjadi pati ubi jalar ungu 128,4kkal sebesar 26,6kkal.</em></p>2023-12-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2023 CHEMPRO