Sintesis Kitosan Limbah Tulang Ikan Bandeng (Chanos Chanos) Dengan Proses Deasetilasi Bertingkat Sebagai Edible Coating pada Buah Anggru Merah
DOI:
https://doi.org/10.33005/chempro.v4i1.288Keywords:
tulang ikan bandeng, deasetilasi bertingkat, kitosan, edible coatingAbstract
Ikan bandeng (Chanos chanos) merupakan salah satu komoditas perikanan yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Tulang ikan bandeng selama ini hanya dibuang dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Tulang ikan bandeng ini mengandung kitin yang dapat diekstraksi menjadi kitosan yang memiliki sifat biodegradable ,antibakteri dan tidak beracun , sehingga sangat memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai edible coating pada buah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh kandungan kitosan dari tulang ikan bandeng yang sesuai dengan SNI serta meningkatkan nilai derajat deasetilasi melalui proses deasetilasi bertingkat. Tahapan ekstraksi diawali dengan deproteinasi yang menggunakan NaOH 3% dalam suhu 65˚C selama 2 jam. Setelah proses deproteinasi, berlanjut ke proses demineralisasi pada suhu 65˚C menggunakan larutan HCl 1.25N selama 2 jam. Kitin yang didapat dari proses demineralisasi maka dilanjutkan dengan proses deasetilasi menggunakan NaOH dengan variasi konsentrasi (0.25;0.375;0.5; 0.625;0.834)M, pada suhu 75°C selama 5 jam, dengan variasi regenerasi NaOH deasetilasi bertingkat; 1x5jam; 2x5jam; 3x5jam; 4x5jam; 5x5jam. Karakterisasi kitosan dengan parameter derajat deasetilasi melalui metode analisa FTIR. Hasil terbaik kitosan dari tulang ikan bandeng dicapai pada perlakuan 0,834M NaOH dengan regenerasi NaOH deasetilasi bertingkat 3x5 jam yang pada kondisi operasi tersebut mencapai nilai derajat deasetilasi 68% dengan rendemen 20%.