Bioetanol dari Biji Nangka dengan Proses Likuifaksi dan Fermentasi menggunakan Saccharomyces Cerevisae
DOI:
https://doi.org/10.33005/chempro.v1i01.47Keywords:
biji buah nangka, fermentasi, hidrolisis, bioetanolAbstract
Potensi biji nangka (Arthocarphus heterophilus) belum dieksploitasi secara optimal. Biji nangka dapat diolah menjadi bahan baku pembuatan bioetanol. Penelitian ini menggunakan metode hidrolisis enzimatis dengan enzim α-amylase dan glukoamilase untuk memecah pati menjadi glucose dan metode fermentasi dapat mengubah glucose menjadi bioetanol menggunakan bakteri saccharomyces cerevisiae. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi variasi penambahan enzim α-amylase dan glukoamilase yang relative baik, waktu fermentasi yang relative baik pada pembentukan bioethanol. Pembuatan bioethanol dilakukan dengan biji nangka 50gram, selanjutnya dikeringkan dengan oven suhu 150 0C selama 1jam, kemudian digiling, kemudian masuk ke proses hidrolisis dengan variabel komposisi penambahan enzim α-amylase dan glukoamilase (20; 30; 40; 50; 60ml) selanjutnya diuji menggunakan refraktometer brix. Selanjutnya, proses fermentasi dilakukan dengan menambahkan yeast Saccharomyces cereviseae dengan variasi lama fermentasi 24; 36; 48; 60; 72 jam. Hasil analisa menunjukkan kadar glukosa yang relatif baik diperoleh pada volume enzim alfa-amilase dan gluko-amilase sebanyak 60ml dengan kadar sebesar 14%. Pada proses fermentasi diperoleh kadar alkohol sebesar 40% dengan waktu fermentasi 60jam.