Pemanfaatan Tempurung Kluwak sebagai Adsorben dalam Menurunkan Kadar Logam Berat Tembaga

Authors

  • Pingki Dwi Nurlaeli Universitas Pembangunan Nasional veteran Jawa Timur
  • Ricky Rizki Rifo Oktaviandra Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
  • Mu'tasim Billah Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Keywords:

adsorben, asamklorida, tempurung kluwak

Abstract

Kepayang atau yang sering disebut dengan kluwak (Pangium edule) adalah tumbuhan liar yang tumbuh di Melanesia dan Asia Tenggara, termasuk juga Indonesia. Tumbuhan ini menyebar di dataran rendah hingga daerah perbukitan, tinggi pohon mencapai 25 meter, daunnya sangat besar dan berbentuk  bulat dengan ujung runcing. Tempurung biji kepayang berwarna cokelat dengan garis-garis menonjol dan melingkar indah. Tempurung kluwak mengandung selulosa yang cukup tinggi yaitu sebesar 70,52%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menurunkan kadar logam berat Cu dengan tempurung kluwak yang bertindak sebagai adsorben. Tempurung kluwak diaktivasi dengan menggunakan Asam Klorida (HCl)
dengan variasi variabel konsentrasi Asam Klorida dan waktu pengontakan terhadap Cu. Variabel konsentrasi Asam Klorida yang digunakan yaitu 0,4 M, 0,6 M, 0,8 M, 1 M, 1,2 M 250 ml dan variabel waktu pengontkana Cu yaitu 25 menit, 35 menit, 50 menit, 65 menit, 80 menit. Hasil ratio yang paling baik ditunjukkan pada konsentrasi Asam Klorida (HCl) 1,2 M dengan waktu pengontakan terhadap Cu selama 80 menit.

Downloads

Published

2023-11-25

Issue

Section

Articles